Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kotasejuk) bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur menggelar diskusi terpumpun bertajuk “Nganjuk dalam Bingkai Waktu”. Acara ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Nganjuk (Pendopo Sosrokoesoemo) pada Jumat (22/8/2025).
Diskusi menghadirkan sejumlah narasumber lintas latar belakang:
-
Baha’udin dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memaparkan mengenai Nganjuk pada Masa Kolonial, menggali dinamika sosial, politik, dan budaya di tengah cengkeraman penjajahan.
-
Asisi Suhariyanto, Youtuber Sejarah dari Asisi Channel, membawakan materi “Nganjuk Gerbang Jawa Timur ke Puncak Masa Klasik”, menyoroti kedudukan penting Nganjuk pada era kerajaan-kerajaan Nusantara.
-
Sukadi, Humas Kotasejuk, yang membahas Potensi ODCB (Objek Diduga Cagar Budaya) di Nganjuk serta tantangan pelestariannya di tengah perubahan zaman.
Diskusi dipandu oleh Amin Fuadi, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk sekaligus Ketua Kotasejuk, yang berperan sebagai moderator.
Kegiatan ini menjadi ruang temu antara akademisi, pegiat sejarah, komunitas, dan pemerintah daerah untuk memperkuat pemahaman bersama tentang pentingnya pelestarian warisan budaya. Pendopo Sosrokoesoemo yang dipilih sebagai lokasi acara juga menambah makna historis, karena merupakan simbol kebudayaan dan pemerintahan di Nganjuk.
Melalui forum ini, diharapkan lahir sinergi konkret dalam menjaga serta mengembangkan potensi cagar budaya Nganjuk. Diskusi tidak hanya memperkaya wawasan sejarah, tetapi juga mempertegas peran Nganjuk sebagai bagian penting dalam perjalanan peradaban Nusantara.
Foto Kegiatan
Penulis : John