Kotasejuk terlibat langsung dalam proses penyelamatan sebuah bak batu kuno yang ditemukan di kawasan hutan Tritik, Kabupaten Nganjuk. Benda batu berukuran besar tersebut berada di dasar jurang sungai, tepat di depan kawasan Museum Prasejarah Tritik, dengan kondisi medan yang curam dan sulit dijangkau.
Temuan ini pertama kali diketahui oleh warga setempat saat mencari bambu di kawasan hutan. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kotasejuk bersama warga melakukan peninjauan lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengamankan temuan agar tidak rusak atau hilang.
Proses evakuasi berlangsung dengan keterbatasan peralatan. Di lokasi, tim tidak memiliki tali pengaman yang memadai untuk mengangkat bak batu yang memiliki bobot besar. Dalam kondisi tersebut, akar-akar pohon di sekitar lokasi dimanfaatkan sebagai pengikat, sementara batang bambu digunakan sebagai alas untuk memudahkan penarikan dari dasar jurang dan mengurangi gesekan di tanah yang curam.
Pengangkatan bak batu membutuhkan banyak tenaga. Kotasejuk dibantu warga sekitar serta tim dari Museum Geologi Bandung yang kebetulan sedang melakukan peninjauan kesiapan Museum Prasejarah Tritik yang akan diresmikan dalam beberapa hari ke depan. Proses dilakukan secara bertahap dan hati-hati untuk menjaga kondisi benda temuan dan keselamatan semua pihak.
Setelah berhasil diangkat dari dasar jurang, bak batu diangkut keluar kawasan hutan menggunakan gerobak sederhana. Kendala kembali muncul ketika ban gerobak kempes, sehingga bak batu harus ditarik bersama-sama melewati jalur hutan yang tidak rata hingga akhirnya berhasil diamankan.
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, bak batu tersebut merupakan peralatan kehidupan sehari-hari masyarakat masa lalu yang digunakan secara komunal. Temuan ini berada dalam satu konteks dengan temuan lain di kawasan Tritik, seperti lumpang batu, pipisan, fragmen gerabah, dan uang kepeng. Seluruh temuan tersebut mengindikasikan adanya hunian kuno yang digunakan dalam jangka waktu panjang, pada masa peralihan antara prasejarah dan era klasik.
Seluruh benda temuan rencananya akan dijadikan koleksi Museum Prasejarah Tritik dan ditampilkan sebagai satu kesatuan narasi tentang kehidupan manusia masa lalu di wilayah Nganjuk.
Bagi Kotasejuk, keterlibatan dalam proses penyelamatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk ikut menjaga dan mengedukasi publik tentang pentingnya pelestarian benda cagar budaya. Penyelamatan tinggalan sejarah membutuhkan kepedulian bersama agar warisan masa lalu tetap terjaga dan dapat dipelajari oleh generasi mendatang.
---
Penulis: John
Dokumentasi Kegiatan
