Kotasejuk Dampingi Disporabudpar Nganjuk Audiensi ke Kementerian Kebudayaan
Dalam upaya memperkuat langkah pelestarian sejarah dan cagar budaya di Kabupaten Nganjuk, Komunitas Pelestari Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kotasejuk) turut mendampingi Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk dalam audiensi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta.
Audiensi tersebut menjadi momentum penting untuk menyampaikan sejumlah program dan potensi kebudayaan yang tengah dikembangkan di Nganjuk. Di hadapan Menteri Kebudayaan, Ketua Kotasejuk, Amin Fuadi, yang juga menjabat sebagai Kabid Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk, memaparkan peran aktif Kotasejuk dalam penemuan, pendokumentasian, dan penyelamatan fosil Stegodon yang ditemukan di kawasan Hutan Tritik, Kecamatan Rejoso.
“Kami sampaikan bahwa proses awal penemuan dan penyelamatan dilakukan bersama komunitas Kotasejuk. Temuan ini bukan hanya tentang fosil purba, tetapi juga tentang semangat gotong royong masyarakat dalam menjaga warisan ilmu pengetahuan dan budaya,” ujar Amin Fuadi.
Dalam kesempatan tersebut, Disporabudpar bersama tim membawa berbagai artefak dan bahan presentasi, di antaranya fosil dan artefak hasil temuan Kotasejuk di Tritik, dua warangka keris, dupa dari pohon kemenyan putih, batu berlian lansdaleite meteorit, serta wayang thimplong bertokoh Dewi Sekartaji.
Kementerian Kebudayaan menyambut baik upaya pelestarian yang dilakukan bersama komunitas lokal. Menteri Fadli Zon bahkan menyampaikan ketertarikan untuk berkunjung langsung ke Nganjuk guna melihat proses ekskavasi fosil Stegodon. Bila struktur fosil tersebut lengkap, Kementerian berencana membuat replika Stegodon untuk ditampilkan di Museum Nasional.
Kotasejuk memandang langkah audiensi ini sebagai bentuk sinergi antara komunitas dan pemerintah, di mana masyarakat lokal tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi pelaku pelestarian warisan leluhur.
“Pelestarian bukan sekadar menjaga benda, tetapi juga menjaga makna. Kami di Kotasejuk percaya bahwa setiap fosil, setiap artefak, dan setiap cerita adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan,” tutur Amin Fuadi.
Kotasejuk berharap kerja sama ini dapat berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan — mulai dari ekskavasi ilmiah, riset bersama, hingga pembangunan Museum Prasejarah Nganjuk sebagai ruang edukasi dan inspirasi bagi generasi mendatang.
Penulis : John