Kamis, 18 Desember 2025
Kotasejuk Terima Sertifikat Penghargaan dari Badan Geologi Kementerian ESDM
Kotasejuk menerima Sertifikat Penghargaan dari Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas partisipasi aktif dan dedikasi dalam penemuan serta ekskavasi fosil kerangka gajah purba Stegodon trigonocephalus di kawasan Tritik, Kabupaten Nganjuk.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Humas Kotasejuk, Sukadi, bersama Ketua Kotasejuk, Amin Fuadi, pada saat peresmian Museum Prasejarah Tritik, yang digelar Kamis, 18 Desember 2025.
Sertifikat penghargaan ini secara resmi diterbitkan oleh Museum Geologi Bandung dan ditandatangani oleh Kepala Museum Geologi, Raden Isnu Hajar Sulistyawan, tertanggal 10 Desember 2025.
Dalam sertifikat tersebut, Kotasejuk dinilai telah menunjukkan semangat kolaborasi dan kepedulian tinggi dalam upaya pelestarian warisan alam dan sejarah, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap penemuan ilmiah penting di wilayah Tritik.
Ketua Kotasejuk, Amin Fuadi, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi penguatan moral bagi komunitas untuk terus terlibat aktif dalam penyelamatan dan pelestarian benda-benda bersejarah, khususnya di Kabupaten Nganjuk.
“Penghargaan ini bukan tujuan akhir, tetapi pengingat bahwa kerja kolaboratif antara masyarakat, komunitas, dan lembaga resmi sangat penting dalam menjaga warisan sejarah,” ujarnya.
Kotasejuk menegaskan komitmennya untuk terus berperan sebagai penghubung antara masyarakat, peneliti, dan pemerintah dalam upaya pelestarian situs dan temuan bersejarah di daerah.
Penulis : John
Dokumentasi
Penyelamatan Bak Batu Kuno di Kawasan Museum Prasejarah Tritik
Museum Tritik Diresmikan, Kotasejuk Tekankan Peran Komunitas dalam Pelestarian
Bagi Komunitas Pecinta Sejarah & Ekologi Nganjuk (Kotasejuk), peresmian Museum Site Tritik pada Kamis (18/12/2025) bukan sekadar pembukaan sebuah bangunan, tetapi penegasan bahwa kerja kolaboratif antara masyarakat dan negara mampu menghadirkan perlindungan nyata bagi warisan alam dan sejarah.
Sejak awal keterlibatan di kawasan Tritik, Kotasejuk melihat wilayah ini bukan hanya sebagai ruang temuan fosil, melainkan sebagai lanskap pengetahuan yang harus dijaga bersama. Proses penemuan hingga ekskavasi fosil kerangka gajah purba Stegodon trigonocephalus menjadi pengalaman penting yang memperlihatkan bahwa partisipasi komunitas memiliki peran strategis dalam mendukung penelitian ilmiah dan upaya konservasi.
Penghargaan yang diberikan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM dipandang Kotasejuk sebagai pengakuan atas semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian tinggalan geologi dan prasejarah. Namun lebih dari itu, penghargaan tersebut menjadi pengingat bahwa tanggung jawab menjaga situs Tritik tidak berhenti pada penemuan, melainkan berlanjut pada upaya edukasi dan perlindungan jangka panjang.
Kehadiran Museum Site Tritik membuka ruang baru bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk belajar langsung dari sumbernya. Narasi geologi dan prasejarah yang tersaji di dalam museum diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bahwa kekayaan alam dan sejarah bukan untuk dieksploitasi, melainkan dipahami dan dilestarikan.
Kotasejuk memandang museum ini sebagai titik awal penguatan kesadaran kolektif. Sinergi antara komunitas, pemerintah daerah, pemerintah pusat, akademisi, dan media menjadi kunci agar Tritik tidak hanya dikenal sebagai lokasi temuan fosil, tetapi juga sebagai pusat edukasi, konservasi, dan inspirasi bagi pelestarian warisan alam dan sejarah di Nganjuk.
Penulis : John
Dokumentasi Kegiatan
