Prambon – Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk, Kotasejuk, kembali menunjukkan kiprahnya dalam menjaga warisan budaya Nusantara. Kali ini, Kotasejuk bersama Dinas Kebudayaan (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk menelusuri lokasi penemuan artefak kuno di Desa Kurung Rejo, Kecamatan Prambon, menyusul laporan warga terkait temuan arca dan batu-batu misterius saat penggalian fondasi mushola.
Ketua Kotasejuk, Amin Fuadi, turut memimpin langsung proses observasi dan verifikasi di lokasi. Ia menegaskan bahwa penelusuran ini merupakan langkah penting untuk mengamankan benda-benda yang diduga sebagai bagian dari bangunan suci kuno dan perkampungan masa lampau.
“Kami menindaklanjuti laporan warga terkait penemuan arca. Saat kami datang, arca tersebut sudah tidak utuh – kepala dan kaki hilang. Namun bentuk tubuhnya menunjukkan figur seorang prajurit lengkap dengan tameng dan senjata di pinggang,” jelas Amin Fuadi saat diwawancarai di lokasi.
Temuan yang Mencengangkan
Selain arca, tim menemukan berbagai benda yang diduga artefak zaman klasik, antara lain:
* Pipisan dari batu kalsedon – jenis batu langka yang jarang ditemukan di wilayah ini,
* Lumpang batu tua dengan ukiran khas,
* Batu bata besar berserakan yang diduga bagian dari struktur bangunan,
* Keramik dan tembikar yang berasal dari era Majapahit atau Kadiri.
* Batu isian candi yang awalnya diduga doorpell.
*Batu candi yang ditemukan tak jauh dari batu isian candi.
Amin juga menambahkan, beberapa warga mengungkapkan bahwa pada tahun 1996 pernah ditemukan prasasti di lokasi yang sama dan telah diserahkan ke Museum Trowulan. Penelusuran lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan keberadaan dan isi dari prasasti tersebut.
Dugaan Lokasi Bangunan Suci
Kotasejuk meyakini bahwa temuan ini merupakan petunjuk kuat adanya bangunan suci kuno di kawasan tersebut. Beberapa batu berukuran besar ditemukan berserakan, termasuk batu isian candi, yang kini sedang direncanakan proses evakuasinya menggunakan kendaraan khusus.
Lebih dari itu, dua nama dusun yang disebut warga – Duwel dan Klumpit – konon sempat terbaca dalam isi prasasti yang dulu ditemukan. Toponimi ini masih eksis hingga kini, menguatkan dugaan bahwa kawasan Kurung Rejo pernah menjadi bagian dari jejak sejarah yang hilang.
Komitmen Kotasejuk
Sebagai komunitas yang bergerak secara swadaya dalam bidang pelestarian sejarah dan ekologi, Kotasejuk terus mengedepankan nilai edukasi, dokumentasi, dan penyelamatan cagar budaya. Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari komitmen komunitas dalam menjaga peninggalan leluhur agar tak hilang ditelan waktu.
“Kami tidak hanya sekadar melihat benda kuno. Kami ingin menyelamatkan memori sejarah yang terkubur. Setiap temuan harus dikonfirmasi, diamankan, dan dipahami maknanya. Kami juga mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut menjaga,” tegas Amin Fuadi.
📝 Penulis & Dokumentasi: John
📍 Lokasi: Desa Kurung Rejo, Prambon, Nganjuk
📅 Waktu : Juni 2025